Jangan Bersedih

Photobucket
Setiap
manusia pasti pernah merasa sedih. Janganlah kita terus bersedih, karena sedih akan selalu mengganggu kita dengan kenangan masa lalu. sedih akan membuat kita khawatir akan masa yang akan datang dan akan menyia-nyiakan kesempatan pada hari ini.

Rasa sedih hanya akan membuat hati menjadi kecut, semangat makin padam dan harapan masa yang akan datang kian menghilang. Kesedihan hanya akan membuat kita jauh dari sikap lembut. Sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi. Tidak akan pernah mengembalikan orang yang telah mati, tidak akan pernah menyatukan cinta yang telah putus dan tidak akan pernah mengganti waktu sedetik yang lalu.

Sedih tidak mendatangkan manfaat bagi kita, karena sedih merupakan putus asa yang menakutkan, depresi yang harus dihadapi, kegagalan yang menyakitkan dan putus asa yang berkelanjutan. Dan kesedihan datangnya dari setan.

Jalani hidup ini dengan penuh keikhlasan, dengan hati yang ikhlas kita akan merasakan ketenagan dan rasa aman.

Sendi-Sendi Kebahagian

Sendi adalah hati yang selalu bersyukur, lidah yang terus berdzikir dan tubuh yang senantiasa bersabar. Syukur, Dzikir dan sabar mengandung nikmat dan ganjaran.

Salah satu tanda kebahagian seorang hamba adalah menyembunyikan rahasia dirinya dan merencanakan jalan hidupnya.

Karena sesungguhnya titik lemah yang ada pada manusia adalah menyingkap lembaran-lembaran kehidupannya kepada manusia, menyebarkan rahasia-rahasia hidupnya kepada mereka. ini merupakan penyakit lama, penyakit menahun yang menjangkiti manusia. Karena jiwa manusia memang cenderung untuk menyebarkan rahasia dan menyebarkan berita.

Hubungan dengan masalah kebahagian adalah bahwa siapa saja yang menyebarkan rahasia dirinya, maka umumnya mereka akan mengalami penyesalan, kesedihan dan kegelisahan.

Jangan Mengharap "Terima Kasih" dari seseorang

Photobucket
Allah
menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dari Dia menganugerahkan rezki kepada kita setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun mereka justru banyak yang menyembah selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. karena itu, kita tidak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah kita berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik pada mereka. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptaanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.

Berbuat kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan diatas itu lebih baik dari tangan di bawah.

Hadapi Hidup Ini Apa Adanya

Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, bnayak pilihan, penuh rupa dan banyak warna. Semua itu bercampr baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup.

Maka, jalanilah kehidupan ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. dan jagan pernah menerawang ke alam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya, kendalikan jiwa untuk dapat menerima dan menikmatinya. Bagaimanapun, tidak mungkin semua teman tulus kepada anda dan semua perkara sempurna di mata kita. Sebab ketulusan dan kesempurnaan itu ciri dan sifat kehidupan dunia.

Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdami kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.

Arti Sebuah Kesetiaan

Photobucket
Cinta selama ini menuntut akan sebuah kesetiaan, tetapi kesetiaan tidak bisa di buktikan hanya dengan sebuah ucapan, tetapi kesetian dapat dibuktikan dengan sikap, pengorbanan dan keikhlasan.

Ada sepenggal cerita tentang sebuah kesetiaan yang mungkin menjadi sebuah motivasi kita untuk menjalani kehidupan :

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit, istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ketiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, walaupun terasa berat meninggalkan sang istri, maka dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah. Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya.

Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" . dengan air mata berlinang dan bibir yang bergetar anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku ....Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah....tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun.

Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"